HUNTING DENGAN KAKAK KELAS ( WINDI RIBUT )

Label:











ARTI SAHABAT

Label:


Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Matahari yang tak pernah lelah terangi dunia ini. Seperti itulah persahabatan, selalu setia tanpa diminta. Saling mengerti tanpa harus memohon. Tak ada satupun orang di dunia ini yang hidup tanpa persahabatan, persahabatan adalah kisah terindah yang tak terlupakan bagi setiap insan yang pernah merasakannya.
Luna, Satrya, Olive, Bondan dan Meta sedang duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang harmonis.
Karena merasa iri hati, Lexa dan Tita yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Lexa : “Idih…!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina)
Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD kalah cempreng tuu!”

Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Lexa dan Tita yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Lexa dan Tita.
Lexa dan Tita : (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)

Bondan : “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”
Meta : “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambai-lambaikan tangan)
Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)
Luna : “Hmm, dateng lagi deh ‘langganannya’! Dasar gak berubah.. haha..”(menggeleng-gelengkan kepala)
Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalo nggak gitu, bukan Olive namanya,”
Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”
Satrya : “Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli es dulu ya, tunggu di sini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)
Meta : “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”
Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)

Tanpa mereka sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya. Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.

Meta : “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)
Satrya : “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)
Kebetulan Olive juga sudah datang.
Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal)
Di saat itu pula pertengkaran terjadi.
Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)
Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”
Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)
Olive : “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak tinggi)
Luna : “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)
Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)
Satrya : “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)
Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri, kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)
Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.
Luna : “Udah, udah… jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!” (berusaha melerai)
Satrya : “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!” (berkata paling bijak)
Olive : (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)

-Script 1-

Sialnya, dua orang yang sangat membenci Bondan cs mengetahui perkara ini. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima. Dengan satu-satunya teman setia yaitu Tita, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua sahabatnya itu.

Olive : (duduk termenung, sendiri, dan terdiam)
Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)
Tita : “Ada masalah ya, Liv?”
Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??” (berkata dengan nada ketus)
Lexa : “Sabar aja deh. Mending sementara nggak usah temenan deh sama mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)
Tita : “Iya, bener tuh,” (meyakinkan Olive)
Olive : “Gitu, ya..?”
Lexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung ama kita berdua. Nanti kita akan bantu kamu ngalahin si Meta gingsul itu!”
Tita : “Iya, bener, Liv. Kita bela kamu kok”
Olive : “Emang boleh..??”
Tita dan Lexa : “Ya boleh, lah!!”

Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu.

-Script 2-

Di sisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat. Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu Aldo, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!” (membentak-bentak Mama Mey)
Mama Mey : “Aku salah apa, Pa..??”
Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama temen-temen. Nggak pernah ada di rumah. Liat ni anak kamu jadi nggak keurus!”
Mama Mey : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klien-klien di kantor. Nggak peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Aldo)
Papa Pratama : (Plaak..!! tmparan keras singgah di wajah Mama Mey)
Aldo : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama..?” (dengan penuh kepolosan)
Mama Mey : (menangis)
Di saat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi.
Luna : “Mama…?!” (datang memeluk Mama Mey)
-Script 3-

Keesokan harinya..
Satrya menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.

Satrya : “Menurutku kamu hrus cepet bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”
Bondan : “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar sia-sia,”

Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.

Bondan : “Ta, Satrya udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Bener kamu suka aku..?” (berusaha memastikan)
Meta : “Satrya nggak bohong kok soal yang kemarin itu!”
Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi tengkar ama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius di dunia musikku,” (menerangkan dengan bijaksana)
Meta : “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur terpengaruh sama Alexa. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak dulu lagi,” (sambil mendesah putus asa)
Olive, Lexa, dan Tita : (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli)
Bondan : “Olive?”
Olive : (berjalan terus tanpa henti)

-Script 4-

Mendekati Aldo adalah salah satu cara yang dipakai Satrya untuk menarik perhatian Luna. Hari ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah Luna, ia melihat Aldo tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya ia menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa Aldo ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit…

Satrya : “Halo, Luna? Adek kamu di RS. Dia habis ketabrak kendaraan, cepetan kamu ke Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu suara di seberang telepon menjawab)
Luna : “Hah, sekarang keadaannya gimana?!” (panik)
Satrya : “Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepetan ke sini! Jangan lupa bilangin Mama dan Papamu!”
Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.
Luna : “Ya ampun…. Aldo!!” (begitu melihat Aldo)
Satrya : “Dokter udah periksa dia, katanya luka di kepalanya itu nggak terlalu parah, kok,” (berusaha menenangkn Luna)
Luna : “Syukur deh kalo gitu..” (mendesah lega)
Satrya : “Hmm.. aku ke toilet dulu ya. Kamu di sini aja jagain Aldo sambil nunggu ortumu dateng,”
Luna : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian di sini,”
Satrya : “Oke,”
Saat Satrya berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberitahu tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Satrya segera menelepon Meta dan Bondan.

Setelah selesai memberitahu mereka, Satrya keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa kagetnya Satrya saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive.

Olive : “Aduuh…!” (sambil memegangi bahunya)
Satrya : “Oh, maaf, maaf.. Nggak sengaja, lagi buru-buru,”
Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok,”
Satrya : “.. lho? Olive?? Ngapain kamu di sini..?”
Olive : “Eh, Satrya.. Iya, aku habis nganterin Mama check up, tapi aku ada perlu, jadi Mamaku pulang duluan. Terus.. kamu sendiri nagapain di sini?”
Satrya : “Ini, Aldo adiknya Luna ketabrak, sekarang lagi dirawat di kamar 555. Ini aku lagi nungguin Bondan ama Meta dateng,”
Olive : “Oh…”
Satrya : “Kamu masih marah sama Meta? Sama kita juga?”
Olive : “Ngg… nggak sih. Agak sebel aja. Emang kenapa?”
Satrya : “Liv, aku cuma mau beritau, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Inget Liv, kita udah lama sahabatan. Kita semua tau siapa aja yang layak diajak temenan. Dan Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita aja..”
Olive : “Tapi si Meta itu lho..” (memasang wajah kecut)
Satrya : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti, kok. Masa kamu nggak bisa ngerti??”
Olive : “Mmmh.. gimana ya?? Iya sih, aku liat Alexa itu nggak baik. Mm..”
Satrya : (menunggu Olive sambil menatap matanya tajam)
Olive :”.. mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya ama Meta…?”
Satrya : “Naah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Aldo. Nanti kita tunggu Meta ama Bondan dateng,”
Olive : “Ya udah deh, yuk. Eh.. tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan, ntar aku nyusul kok,”
Satrya : “Oke, cepetan ya!” (langsung pergi)
Sementara itu…
Mama Mey : “Aldo!! Anakku sayang,”
Papa Pratama : “Liat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!” (menyalahkan Mama Mey atas apa yang terjadi)
Mama Mey : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat nemenin Aldo main!” (balik menyalahkan)
Luna : “Udah berhenti..!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Aldo lagi sakit masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengerinnya!! Masalah itu gak bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. Yang ada kejadian malah tambah berantakan, coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Aldo. Kita nggk pengen Papa-Mama tengkar terus! Luna mohon dong Pa, Ma!!” (sedikit menangis)
Aldo : “Mama.. Papa.. Kak Luna..” (tersadar dari pingsannya)
Papa Pratama : “Mama.. Aldo.. Luna.. Papa minta maaf ya? Papa janji bakal nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini Papa terlalu sibuk di kantor,” (berbicara setelah termenung sejenak)
Aldo : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya gak boleh mukul Mama lagi..?”
Papa Pratama : “Iya,” (memeluk istri dan anak-anaknya)

-Script 5-

Kemudian, Satrya telah kembali dari toilet, bersamaan dengan Meta dan Bondan yang baru datang. Tak lama kemudian, Olive mengetuk pintu..
Olive : “Ehm.. aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)
Aldo : “Eh, Kak Olive. Nggak papa masuk aja, Kak!”
Olive : “Sebenernya.. selain mau jenguk Aldo, aku dateng juga untuk minta maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Satrya udah jelasin semua ke aku. Kalian mau, kan, maafin aku..?”
Meta : Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga, ya?”
Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, Fren??”
Satrya : “Aku juga seneng kalo kita semua akur lagi kayak dulu,” (sambil tersenyum)
Luna : “Makanya, laen kali kalo mau naksir cowok nggak usah pake acara kompakan..!”
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tita : “Eh, sorry kalo ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian. Selama ini aku salah pilih temen. Aku sadar Lexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau, kan, nerima aku jadi teman kalian??” (tiba-tiba muncul!)
Semua : “Ya boleh, lah!!”

Sesaat kemudian, handphone Tita berdering nyaring, mengejutkan semua orang… Terkejutlah semua orang dalam ruangan itu saat mendengar berita bahwa Alexa mengalami kecelakaan!

Meta : “Lho kok..?!”
Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang..?”
Olive : “Di Rumah Sakit mana?”
Luna : “Parah apa nggak?”
Aldo : “Alexa itu siapa…?”
Tita : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)
Satrya : “Gini aja. Sekarang biar Tita ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan Alexa sekarang,”
Aldo : “Iya, ayo cerita. Aldo juga pengen tahu!”
Tita hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.
Olive : “Titaaa ??”
Tita : “Hmm.. jadi gini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke sini. Dan tadi berita dari rumah sakit bilang kalo Lexa ditemuin jatuh di perempatan deket sini. Katanya keadaannya cukup kritis sih,”
Meta : “Rumah Sakit mana?”
Tita : “Emm, Cempaka apaa gitu, lupa aku—”
Bondan : “Cempaka Husada, Ta?”
Tita : “Nah itu! Bener!”
Bondan : “Ya ampun Taaa, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo ayo kita tanya ruangan mana!” (semua orang menepuk jidat)
Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, tante, kita semua permisi dulu yah!!”
Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.
Tita : “Lexa… kamu nggak apa-apa kan?” (paling antusias)
Alexa : “Aku udah agak mendingan kok.. makasih ya kalian semua udah mau jenguk aku..”
Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)
Bondan : “Udahlah.. yang kemaren nggak usah diungkit-ungkit lagi!”
Alexa : “Hhm, aku minta maaf yah, selama ini aku banyak banget salah ama kalian. Mau kan, maafin aku??”
Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”
Alexa : “Apa syaratnya?”
Meta : “Kalo kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” (sambil tersenyum-senyum)
Luna : “Eitz.. satu lagi, adek aku juga diajak yah?” (merayu)
Semua : (tertawa bersama-sama)

Tak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Mereka semua tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karna itu meminta maaflah jika merasa bersalah. Dan maafkanlah bila ada yang bersalah. Semua akan indah jika kita saling memaafkan satu sama lain.
-Script 6-
Selesai

CINTA SEGITIGA

Label:


Pada suatu hari,di kelas 9A tepatnya SMP N 7 Yogyakarta kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta yang bernama Dira .

Guru : (masuk kelas bersama murid baru (Dira) )
”Anak-anak kalian hari ini kedatangan murid baru,silahkan perkenalkan dirimu nak !!”
Dira : ”Teman-teman perkenalkan nama saya Dira. Saya pindahan dari Jakarta .”
Guru : ”Apakah ada yang akan ditanyakan ?”
Dicky : (sambil mengangkat tangan )
”Kamu udah punya pacar belum ?”
Semua :”hu . . . .”
Guru :”Sudah-sudah . ..Silahkan duduk di dekat Vani, Dira !!”
Vani :”Hai . ..Nama ku Vani. Selamat berteman ya !!”

Pada saat bel istirahat,mereka berdua saling bercakap-cakap sambil menuju ke kantin .

Dira :”Gimana dengan teman-teman di sini,orangnya seru-seru gag ??”
Vani :”Oh . . .Teman-teman di sini seru-seru .Tapi ada satu cowok yang iseng dan nyebelin banget namanya dicky. Dia jago maen basket dan banyak cewek-cewek yang suka ma dia .”
Dira :”Oh . .Gitu ya !!”
Vani :(sambil berjalan dengan Dira )
”Eh,coba kamu lihat deh di lapangan basket,ada Dicky tu. Menurut kamu,dicky tu cakep gag sih ??”
Dira :”Gimana ya . .Iya lumayan sih .”

Pada saat Dicky sedang istirahat,Tata berjalan mendekati dicky sambil membawakan air minum .

Tata :”Hai Dic . .Kamu pasti capek kan? Ini aku bawakan air minum untuk mu . .”
Dicky : (sambil menerima air minum dari Tata ) “Makasih ya Ta!!”
Tomi :”ciyee . . .”
Tata : ”udah dulu ya .. ”(Lalu pergi )
Tomi :”Eh coba kamu lihat ada anak baru tuh yang lagi jalan ma Vani tu,cantik lagi .
Tata aja ampe kalah .”
Dicky :”Ah biasa aja tuh . .Dia kan jadi temen sekelas ku sekarang .
Eh pergi ke kantin yukk !!”
Tomi :”Ayuukk !!!”

Pada saat di kantin,Dicky sedang asyik bercakap-cakap dengan Tomi .
Lalu dengan tidak sengaja Dicky dan Dira bertabrakan .

Dicky : (bertabrakan dengan Dira )
”Heh . .kamu punya mata gag sih ?? Gag lihat apa lok ada orang .”
Dira :”Kamu tu yang gag punya mata . Jelas-jelas kamu yang nabrak aku .”
Vani :”Udah-udah . .Kok malah jadi berantem sih .”

Dicky : (sambil pergi ma Tomi ) “Brengsek banget sih kamu . .”
Dira :”Brengsek banget sih tu cowok .”
Vani : ”Kan aku udah pernah bilang ma kamu lok dicky tu mank nyebelin .”

Keesokan harinya .. Pada saat istirahat,Dicky main basket lagi .

Dira : (saat berjalan menuju ke kantin )
”Aaauuuu . . . . Sakiiit . . . Siapa sih yang melempar bola ??”
Dicky : (sambil mendekati Dira )
”Oh maaf ya !!! aku gag sengaja . Sakit banget ya ??”
Dira :”Ya udah,gag papa kok .” (Lalu pergi)

Pada saat Dicky sedang duduk-duduk sambil melamun,Tomi datang mendekati Dicky .

Tomi :”Heh . . . Kok melamun gitu sih ??”
Dicky :”Menurut kamu Dira itu gimana sih ??”
Tomi :”Iya cantik sih .Kok kamu malah jadi nanyain dia sih,kamu suka ya ma dia ?”
Dicky :”Iya sih . .
Gimana pendapat mu lok aku nembak dia waktu pulang sekolah nanti ??”
Tomi :”Gag papa lah . .
Tapi gimana dengan Tata ? Dia kan suka banget ma kamu dah dari dulu .”
Dicky :”Tapi kan aku gag suka ma dia .”
Tomi :”Ya udah lah,terserah kamu . . !!”

Pada saat pulang,Dira dan Vani berjalan bersama .

Dicky :”Dir,tunggu sebentar !! Aku mau ngomong ma kamu .”
Vani :”Ya udah ya Dir,aku pulang duluan ya . .”
Dira :”Oh ya,ati-ati ya !!”
Dicky : (sambil jalan bersama Dira )
”Aku mau minta maaf ke kamu soalnya aku sering ngejek kamu dan aku mau jujur ma kamu lok aku tu suka ma kamu .Kamu mau gag jadi pacar ku ??’’
Dira :’’Gimana ya ….. emmmm …. Iyya dech . “
Dicky :”Ah yang bener ni ??”
Dira :”Iya bener lah .”
Tata : (datang di hadapan Dicky lalu menampar Dicky )
“Kamu gitu banget sih Dic ma aku.Jadi selama ini kamu nganggap aku apa ?”
Dicky :”Maaf Ta ... Selama ini aku cuman nganggap kamu sebagai sahabat ku aja .”
Tata :”Oke . . .
Tapi ada satu hal yang perlu kamu tau,lok aku tu sayang kamu .”(Lalu pergi)
Dicky :”Makasih ya Dir,kamu mau nerima aku. Aku janji aku akan selalu setia ma kamu .”
Dira :”Aku akan pegang janji kamu . .”

CINTA SEGITIGA DAN PERSAHABATAN

Label:


ADEGAN I
Pagi-pagi saat liburan di Bandung, Radit mengajak Arya untuk joging di tengah jalan. Mereka bertemu dengan dua cewek yang cantik, yaitu Viona dan Lia. Lalu mereka berkenalan.

Radit             :   “Pagi-pagi gini, jogging yuk….!”
Arya              :   “Bentar, aku cuci muka dulu yachhh….”

(di saat joging)

Arya              :   “ Eh Dit….. ! ada 2 cewek cakep tuh, kita kenalan yuk!!”
Radit             :   “Kamu tu ya, kalau lihat cewek cakep, kayak lihat uang satu milyar aja…..”
Arya              :   “Tapi kamu mau khan….???”
Radit             :   “Yach…..!!! Itu kan naluri laki-laki……”
Arya              :   “Kalau gitu let’s go…………..!!!”

(mereka kemudian berlari mendekati kedua cewek itu)

Viona             :   “Eh, lihat deh…..! ada cowok lari kearah kita lho….??”
Lia                 :   “Emang kenapa? Biar aja, mereka satu sekolah sama kita khan……..???”
Viona             :   “Lihat yang satu, ganteng lho………”
Arya              :   “Hai……. kita boleh kenalan nggak…?”
Viona             :   “Oh….. boleh banget.”
Radit             :   “Radit…….” (menyodorkan tangan kepada Lia)
Lia                 :   “Lia….!!!”
Arya              :   “Kenalin, namaku Arya! Kalau kamu siapa?”
Viona             :   “Viona…..”

Setelah mereka berkenalan, mereka langsung pulang ke rumah masing-masing.

ADEGAN II
Setelah liburan selesai mereka kembali ke Jakarta. Hari pertama masuk sekolah, mereka kelihatan sangat bergembira saat bel masuk berbunyi. Siswa-siswi masuk dan Pak Boby pun masuk kelas. Ratu pun terlambat dan Pak Boby marah-marah.

Margareth     :   “Pagi Fi….. udah lihat Radit apa belum? Aku kangen nih sama Radit! Waktu liburan kemarin aku nggak ketemu sama dia….”
Sofia             :   “Tuh orangnya dateng….!” (sambil menunjuk Radit yang baru saja masuk kelas)
Arya              :   “Pagi Dit…! Tuh dicariin sama gebetan kamu…..”
Radit             :   (melihat Margareth kemudian melihat Sofi dan tersenyum. Margareth dan Sofi membalas senyuman Radit)

Kemudian mereka masuk ke kelas untuk memulai pelajaran pertama bersama guru mereka yaitu Pak Boby.

Pak Boby      :   “Pagi anak-anak…….!” (kata Pak Boby dengan tegas)
Siswa            :   “Pagi Pakkkk…………….!!” (jawab para siswa dengan serentak)
Tiba-tiba datang seorang siswa  yang datang terlambat, Ratu namanya.
Ratu              :   “Pagi Pak….. maaf saya terlambat.”
Pak Boby      :   “Kenapa kamu bisa terlambat, heh……” (berbicara keras dengan mata melotot)
Ratu              :   “Itu pak, anu…… anu…… saya tadi anu……” (belum selesai berbicara sudah dipotong Pak Boby)
Pak Boby      :   “Bangun kesiangan kan? (berkata dengan suara parau dan keras) Bapak tidak mau dengar alasan kamu……”
Ratu              :   “Dengarkan penjelasan saya dulu Pak! Saya bukan bangun kesiangan tapi…….” (berkata dengan memaksa agar Pak Boby percaya)
Pak Boby      :   “Sudah…. nggak ada tapi-tapian!!! (memotong pembicaraan Ratu lagi, sambil membentak-bentak Ratu) Ya sudah, sana…………… sekarang kamu duduk dengan Radit…!!!”
Ratu              :   “Iya Pak, makasih …..” (berkata nada pelan dengan muka kesal)
Radit             :   “Huh……. gimana sih kamu ini! Pertama masuk sekolah udah telat…..!!?”
Ratu              :   “Biarin aja!” (sambil mengejek Radit)

ADEGAN III
Saat istirahat, di taman sekolah Margaret dan Sofi duduk sambil mengobrol. Dengan sembunyi Radit memperhatikan Sofi.

Margaret       :   (melihat Radit) “Eh…. lihat! Radit ngliatin kamu tuh!!”
Sofi               :   “Biarin aja!!!” (berkata sambil tersenyum)
Tiba-tiba di belakang Radit
Andrey          :   “Ha…yo….. ngapain kamu? Lihatin siapa sih???”
Radit             :   (kaget) “Ah…. kamu ngagetin aku aja….”
Andrey          :   “Awas ya….. kalau kamu deketin Margaret, dia kan gebetan aku!!”
Radit             :   “Iya…. ya…. aku tahu.”

Ratu tiba-tiba datang menghapiri Radit dan Andrey. Tiba-tiba Ardi memanggil Ratu.

Ardi               :   “Hey….. lagi pada ngapain kalian disitu???”
Ratu              :   “Daripada kita nyelip-nyelip di pohon Cuma mau lihatin orang, mendingan kita ke kantin.”
Ardi               :   “Emangnya pada ngapain sih….???”
Andrey          :   “Mau tahu aja…..” (langsung pergi)
Ardi               :   “Yee….. ditanya malah pergi, emangnya ada sih Rat…..???”
Ratu              :   “Yah…… biasalah….. lagi lihatin cewek-cewek. Udah ah, yuk kita ke kantin…!!”
Margaret       :   “Rat….. Ratu….. tunggu, aku ikut…??”
Ratu              :   “Darimana aja sih kamu? Dicariin dari tadi kok nggak kelihatan?”
Margaret       :   “Sorry, tadi kan aku di perpus ngembaliin buku.”

Akhirnya merekapun pergi ke kantin bersama-sama.

ADEGAN IV
Saat mereka berada di ruang kelas…………..

Pak Boby      :   “Siang, anak-anak……….”
Siswa            :   “Siang, Pak…………!!!!”
Margaret       :   (melempar kertas pada Radit) “Hey…… Dit!!”
Ratu              :   “Kayaknya Margaret naksir kamu deh….!?!?”

Ratu pura-pura batuk.

Radit             :   “Emang kenapa kalo dia naksir sama aku….???”
Ratu              :   “Hati-hati aja, tuh lihat Andrey! Kalau kamu sampe deket sama Margaret kamu mesti berhadapan dulu dengan Andrey…”
Andrey          :   “Awas ya…. kalau kamu sampai deket sama Margaret…!!”
Radit             :   “Iya…. iya…. aku udah tahu….!!?!!”

Setelah pelajaran Pak Boby selesai, mereka pulang.

Margaret       :   “Rat….. Ratu…….!!!”
Ratu              :   “Ya…. ada apa?”
Margaret       :   “Kamu tetangga sama Radit kan?”
Ratu              :   “Iya…. emang kenapa? Kamu naksir Radit ya….???”
Margaret       :   “Tahu aja kamu kalau akau naksir dia. Jangan-jangan kamu naksir juga sama dia??”
Ratu              :   “Nggak…… siapa bilang?”
Sofi               :   (berteiak) “Mar…… Margaret…….!!”
Margaret       :   “Ya…. ada apa? Tunggu bentar Sof……”
Ratu              :   “Udah, sana deh, ditungguin Sofi tuh, kasihan dia….”
Margaret       :   “Ya deh, besok aja aku tanya lagi soal Radit ya, daaa…….”
Ratu              :   “Da juga………” (sambil melambaikan tangan)

Margaret datang mendekati Sofi.

Margaret       :   “Ada apa sih, Sof…???”
Sofi               :   “Tuh….. Radit udah pulang….”
Margaret       :   “Dit….. pulang bareng yuk…?!?!?!”

Radit menoleh dan tersenyum kearah Sofi, Sofipun membalas senyuman Radit. Di samping itu Margaret melihat Radit dan Sofi saling tersnyum.

Margaret       :   “Ayo Dit, kita pulang! Senyam-senyum terus dari tadi, emang kamu senyam-senyum sama siapa sih?”
Radit             :   “Enggak, aku nggak senyum sama siapa-siapa kok.”
Margaret       :   “Ya udah masuk ke mobil….! (membentak-bentak Radit sambil mendorong dan menarik si Radit ke mobil)
Radit             :   “Iya….. ya….. cerewet banget sih…!” (berbicara dengan nada kesal)

ADEGAN V
Malam harinya Radit ke rumah Sofi

Radit             :   “Assalamu’alaikum…….”
Sofi               :   “Wa’alaikumsalam Wr. Wb. (sambil membukakan pintu) Radit….? tumben kesini, ada pa nih? Ayo silahkan masuk! Oya, kamu mau minum apa…..???”
Radit             :   “Makasih Sof…. Enggak usah repot-repot… Aku kesini Cuma mau ngomong sesuatu sama kamu….”
Sofi               :   “Mau ngomong apa sih, soal Margaret?” (berbicara dengan penuh rasa penasaran)
Radit             :   “Oh…. nggak, soal kita kok…..”
Sofi               :   “Maksud kamu apa? Aku jadi nggak ngerti.”
Radit             :   “Sebenarnya aku sudah lama memperhatikan kami….. kamu…. mau nggak jadi pacar aku? Aku tuh suka sama kamu udah lama tapi aku takut mau ngomongnya, jadi baru kali ini aku berani ungkapin perasaan aku ke kamu……………”
Sofi               :   “Kamu bercanda kan, Dit???”
Radit             :   “Aku ngga bercanda, Sof…. (sambil memegang tangan Sofi) Aku ini serius…..!!!”
Sofi               :   “Maaf…… aku nggak bisa….. (menarik tangannya) Karena……”
Radit             :   “Karena apa………….???!”
Sofi               :   “Selama ini kamu nggak ngerasa kalau Margaret suka sama kamu…….??”
Radit             :   “Tapi aku hanya suka sama kamu, buka sama Margaret….???”
Sofi               :   “Maaf ya Dit… Aku bener-bener nggak bisa.” (berkata dengan lembut meskipun berat hati mengatakan kepada Radit)
Radit             :   “Ya udahlah, kalu gitu aku pulang dulu.”

ADEGAN VI
Sampai di rumah Radit, Ratu sudah menunggu di depan rumah.

Ratu              :   “Kamu kenapa sih Dit? Muka kamu kok kelihatan kusut gitu?”
Radit             :   “Aku ditolak…………”
Ratu              :   “Hah….??? Ditolak….. ditolak siapa sih, Sofi yah…?”
Radit             :   (hanya mengangguk tidak berbicara apa-apa)

Tiba-tiba Ardi datang ke rumah Radit.

Ardi               :   “Eh.. Ratu…! Emang Radit cinta ya sama Sofi?” (berkata dengan penuh penasaran dan curiga)
Ratu              :   “Iya….. emang kenapa? Udahlah kamu diam aja!” (berkata keras dan jengkel sambil membentuk Ardi)
Ardi               :   “Yee….. Cuma tanya doank kok! Gitu aja kok marah??!!” (berkata dengan nada jengkel juga)

Tiba-tiba Andrey, Viona, dan Lia datang dengan muka merah padam, Andrey menarik kerah baju Radit lalu memukulnya.

Viona             :   “Sudah…. hentikan! Kalian ini kayak anak kecil aja…!!?”
Andrey          :   “Gara-gara dia, aku jadi ditolak sama Margaret…!”

Lalu Ardi berlari menuju ke arah Andrey dan…..

Ardi               :   (menarik Andrey) “Kalau kamu ditolak Margaret itu berarti Margaret nggak cinta sama kamu…..!!!!”
Viona             :   “Sudahlah, masih banyak kok cewek yang mau sama kamu Ndrey…” (menasehati Andrey)
Lia                 :   “Iya, itu benar apa yang dikatakan Viona. Kalian itu bisa berpikir dewasa sedikit nggak sih….!??!!”

Sementara itu Ratu menelpon Arya untuk segera ke rumah Radit. Tak berselang lama Arya pun datang.

Arya              :   “Ada apa sih, kok aku disuruh kemari ???”
Viona             :   “Baru aja Andrey tadi memukul Radit…..”
Arya              :   “Tahu nggak kamu, kamu tu nggak perlu ngejar-ngejar cewek yang nggak cinta sama kamu, karena ada kok yang cinta sama kamu, yang mau menerima kamu apa adanya.”
Andrey          :   “Siapa…..?? (berkata dengan penuh curiga)
Lia                 :   “Viona…… Viona teman satu kelas kita itu… dan dia sekarang ada disini.”
Arya              :   “Sebenarnya Viona itu udah lama suka sama kamu, tapi karena Lia pernah cerita kalau kamu suka sama Margaret, dia nggak jadi bilang perasaannya sama kamu.”
(semuanya pun terdiam sejenak dan akhirnya mereka satu-persatu pulang ke rumah masing-masing)
Lia                 :   “Aku pulang dulu yah, udah malam nih…..”
Viona             :   “Aku ikut Li…….!!”

Setelah mereka satu-persatu pulang, lalu Radit masuk ke dalam kamar untuk beristirahat karena Radit lelah sekali.

ADEGAN VII
Pagi hari di sekolah, Bu Siska mendengar kabar dari siswa bahwa tadi malam ada keributan di rumah Radit. Bu Siska memanggil Arya, Radit, Margaret, Sofi untuk menemuinya dan menjelaskan kepada Bu Siska.

Bu Siska       :   “Nanti pulang sekolah, Arya, Radit, Margaret dan Sofi ke ruangan saya….!!”
Margaret       :   “Memangnya ada apa ibu memanggil kami….??”
Bu Siska       :   “Semalam apa yang terjadi di rumah kamu, Dit? Sebenarnya saya tidak ingin ikut campur, tapi ini permintaan dari temen-temen kalian. Karena mereka tidak ingin persahabatan kalian hancur hanya karena rasa egois kalian….”
Pak Boby      :   “Seharusnya kalian saling mengerti dan memahami perasaan kalian masing-masing…”
Margaret       :   “Semalam saya sudah berpikir merelakan Radir untuk Sofi, karena saya tidak ingin persahabatan kita hancur.”
Radit             :   “Sofi….. apa kamu masih menolak cintaku…???”
Sofi               :   “Aku juga nggak bisa bohon kalau aku juga suka sama kamu.”

Akhirnya mereka pun saling bermaaf-maafan

Pak Boby      :   “Nah…. begini kan lebih enak……!!!”

(Raditpun memegang tangan Sofi dan semuapun mengucapkan selamat dan bertepuk tangan)

THE END

KESIMPULAN
Percintaan merupakan hal yang wajar di dunia remaja. Cinta segitiga sering terjadi di kalangan remaja dimana salam satu dari mereka harus mengalah, merelakan orang yang dicintainya bersama dengan yang lain untuk kebaikan keseluruhannya. Seorang yang mengalah harus sabar, mengerti tentang perasaan orang yang dicintainya.

Persahabatan dan cinta merupakan dua hal yang penting yang menjadi bagian hidup manusia. Namun, persahabatan lah yang lebih dipentingkan manusia daripada cinta, karena dalam hal ini kita sebagai manusia tidak ingin mengecewakan, menyakiti sahabat kita yang senantiasa menemani kita di kala senang maupun duka. Karena toh yang dicintai malah mencintai sahabatnya. Seorang teman yang baik mau merelakan perasaannya demi kebahagiaan mereka berdua.